Kebugaran Terjaga, Produktivitas Kerja Meningkat
Ditulis oleh: Lia Siti Camelia, SP, M.KM
Pernahkah anda mendengar ungkapan “orang sehat belum tentu bugar, tetapi orang bugar sudah pasti sehat”?. Ungkapan ini menggambarkan bahwa bugar lebih dari sekedar sehat. Kebugaran jasmani menggambarkan kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti sehingga dapat tetap menikmati waktu senggang. Menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani sangat penting bagi setiap orang, termasuk bagi kelompok pekerja. Pegawai adalah aset penting bagi perusahaan/instansi tempatnya bekerja. Target penting perusahaan tidak akan tercapai tanpa adanya dukungan pekerja yang berkualitas yang tercermin dari produktivitas kerjanya. Tuntutan pekerjaan yang tinggi memerlukan kondisi fisik yang prima. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja antara lain kapasitas kerja yang berkaitan dengan usia, jenis kelamin, kebugaran jasmani dan status gizi.
Sumber gambar: www.canva.com
Kesehatan dan kebugaran pegawai mutlak diperlukan untuk mengurangi ketidakhadiran yang kerap menjadi beban perusahaan dan menurunkan produktivitas kerja. Makin tinggi tingkat kebugaran jasmani seorang pegawai maka akan semakin baik kemampuan fisik dan produktivitas kerjanya. Seorang pegawai yang bugar dapat melayani lebih baik dan produktif dibandingkan yang tidak bugar. Ironisnya, berdasarkan Laporan Nasional Sports Developement Index (SDI) Tahun 2022 diketahui bahwa sebagian besar (60,1%) masyarakat Indonesia memiliki tingkat kebugaran yang kurang sekali, hanya sebagian kecil masyarakat (3,5%) yang berstatus kebugaran baik dan 1,6% baik sekali.
Kebugaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: keturunan, usia, jenis kelamin, gizi, kebiasaan merokok, dan aktivitas fisik. Salah satu upaya untuk meningkatkan kebugaran pada pekerja adalah dengan melakukan aktivitas/ latihan fisik. Latihan fisik yang dilakukan pekerja bermanfaat dalam menurunkan risiko kesehatan, meningkatkan kesehatan, serta kapasitas dan fungsi fisik yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat ketidakhadiran karena sakit serta terjaganya produktivitas kerja.
Lantas latihan fisik seperti apakah yang bermanfaat dalam meningkatkan kebugaran sehingga menunjang produktivitas kerja?. Untuk itu, perlu diketahui dulu dosis aman latihan yang memenuhi prinsip dalam hal frequency (frekuensi latihan dalam seminggu), Intensity (seberapa ringan/kuatnya latihan), time (durasi melakukan latihan) dan type (jenis latihan fisik yang dilakukan). Bagaimana mengetahui dosis aman latihan?. Lakukan pemeriksaan kebugaran, untuk mengetahui tingkat kebugaran sehingga dokter dapat meresepkan dosis aman latihan untuk Anda. Selain itu, pemeriksaan kebugaran bermanfaat untuk:mengetahui tingkat kebugaran jasmani, mengetahui ada/tidaknya kelainan penyakit, membuat program latihan/olahraga yang sesuai dan mengevaluasi hasil program latihan/olahraga yang telah dilakukan
Awalnya tentu tidak mudah mencapai target aktivitas/latihan fisik dengan alasan yang sering terkamuflase dalam berbagai alasan kesibukan bekerja. Bagaimana memulainya?
- Mulailah dari aktivitas fisik sederhana seperti; kurangi duduk dalam waktu lama dan lebih banyak bergerak; perbanyak berjalan kaki; lakukan peregangan di sela-sela jam kerja; gunakan tangga daripada lift; dan lakukan aktivitas fisik lainnya sepanjang hari.
- Lakukan aktivitas fisik yang Anda sukai. Bila perlu lakukan bersama teman jika Anda suka melakukan aktivitas fisik bersama.
- Periksakan kesehatan dan kebugaran Anda sebelum memulai latihan fisik. Pemeriksaan kesehatan dan kebugaran penting dilakukan untuk mengetahui secara pasti kondisi kesehatan dan kebugaran, sehingga dapat diketahui dosis latihan fisik yang tepat untuk Anda.
- Teruslah motivasi diri Anda dengan mengukur kemajuan aktivitas/latihan fisik. Sebagai contoh, hitung jumlah langkah harian Anda dan tingkatkan secara bertahap.
Sumber gambar: www.canva.com
Tunggu apalagi, Anda mau bugar dan produktif? Yuk lakukan latihan fisik secara teratur sesuai kondisi fisikmu!
Kebugaran jasmani terjaga, pekerjaan lancar dan produktivitas kerja meningkat.
.
.
KEPUSTAKAAN
Harfika, A., Arifin, D. Z., & Herutomo, T. (2024). Program pengukuran status gizi dan kebugaran jasmani dalam upaya peningkatan produktivitas pekerja di PT. Daido Indonesia Manufacturing. Journal of Holistic Community Service, 1(2), 43-49.
Ifafah, D. M., Simanjuntak, V., & Atiq, A. Tingkat Kebugaran Jasmani Pada Pegawai Administrasi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 4(9).
Etemadi, M., Shameli, K., Hassan, N. A., Zakaria, Z., Khairudin, N. B. B. A., & Hara, H. (2016). A review of the importance of physical fitness to company performance and productivity. American Journal of Applied Sciences, 13(11), 1104-1118.
Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga. (2022). Olahraga, Daya Saing dan Kebijakan Berbasis Data. Laporan Nasional Sport Development Index 2022.
Sjøgaard, G., Christensen, J. R., Justesen, J. B., Murray, M., Dalager, T., Fredslund, G. H., & Søgaard, K. (2016). Exercise is more than medicine: The working age population’s well-being and productivity. Journal of Sport and Health Science, 5(2), 159-165.
American College of sport medicine. (2023). ACSM’s exercise testing and prescription. Lippincott williams & wilkins. Petunjuk Teknis Pengukuran Kebugaran Jasmani. (2005). Departemen Kesehatan RI
435,885 total views, 10,073 views today