Latihan Fisik Pada Kehamilan
Selama kehamilan dan nifas, terjadi perubahan tubuh secara anatomi, fisiologi, dan psikologis. Hal ini terutama diakibatkan oleh perubahan hormonal yang kemudian mempengaruhi sistem organ lainnya. Pada saat kehamilan dan nifas, aktifitas fisik yang biasa dilakukan hendaknya tetap dilakukan sesuai dengan kondisi kehamilannya.
Ibu rumah tangga tetap melakukan aktifitas fisik sehari-hari seperti menyapu, mencuci, memasak, membereskan rumah, dan sebagainya. Demikian pula bagi wanita bekerja, dianjurkan tetap aktif bekerja selama tidak mengganggu kesehatan ibu dan janinnya.
Manfaat senam hamil bagi ibu diantaranya mempertahankan kemampuan fisik sebelum kehamilan, memperkuat otot tubuh, mengurangi keluhan yang timbul pada waktu kehamilan, relaksasi, mempercepat proses pemulihan setelah melahirkan.
Manfaat senam hamil bagi janin antara lain meningkatkan pertumbuhan plasenta dan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan normal.
Latihan fisik yang dilakukan selama kehamilan dan nifas harus dengan pertimbangan medis yang tepat, prinsip aman dan member manfaat optimal. Sehingga dapat meningkatkan kondisi fisik ibu yang menurun selama kehamilan dan mempercepat pemulihan setelah melahirkan.
Prinsip-prinsip latihan fisik selama kehamilan :
- Dilakukan secara baik, benar, terukur dan teratur
- Terdiri dari rangkaian pemanasan, latihan inti dan pendinginan
- Dilakukan dalam frekuensi 3 kali dalam seminggu, bertahap dan bersifat individual
- Intensitas ringan sampai sedang dengan denyut nadi sekitar 100 – 120 kali per menit
- Dilakukan dalam pengawasan tenaga yang terlatih
Hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai latihan fisik adalah melakukan pemeriksaan awal untuk mengetahui ada-tidaknya kontraindikasi. Meminta persetujuan tertulis atas tindakan yang akan dilakukan ibu hamil dalam program latihan fisik. Dan selalu memeriksakan kehamilan secara teratur sebagai pemantauan untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan.
Program latihan fisikpada trimester 1 bertujuan mempertahankan daya tahan jantungparu agar tidak menurun selama kehamilan. Hindarilatihan yang bersifat body contact.
Pada trimester 2 latihan fisik selain bertujuan mempertahankan daya tahan jantung paru juga untuk meningkatkan kekuatan otot perut, dasar panggul dan tungkai.
Dan pada trimester 3 bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot pernapasan, punggung dan dasar panggul. Sedangkan tujuan latihan fisik pada masa nifas bertujuan untuk mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu dan mengembalikan daya tahan jantung-paru, ke keadaan sebelum hamil.
Latihan fisik pada kehamilan dihentikan apabila terdapat keluhan-keluhan pada ibu seperti perdarahan dari jalan lahir, bengkak mendadak, sakit kepala, nyeri dada, kontraksirahim yang berlebihan, penurunan berat badan, dan sebagainya.
Dengan mengikuti panduan latihan fisik pada kehamilan dengan benar, maka akan diperoleh manfaat yang optimal bagi ibu dan bayi. Ibu akan cepat pulih kesehatannya dan mampu merawat buah hatinya dengan lebih baik, bayi lahir normal dengan berat badan cukup dan sehat.
Sumber: Berbagai sumber
Oleh: dr. Pinky Regina