Mengurangi Stress dengan Senam Otak
Ditulis oleh: dr. Indria Yulita
Stress dapat dialami oleh semua orang mulai dari anak-anak sampai lanjut usia. Stress adalah ketegangan emosional atau mental dan juga sejumlah reaksi normal dari tubuh untuk mempertahankan diri. Hal ini dapat muncul karena situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau merasa terancam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stress emosional dapat mempengaruhi sistem imunitas. Gejala stress di antaranya adalah perubahan emosi secara cepat, kehilangan kontrol diri, cemas, sulit berkonsentrasi, susah tidur, nafsu makan menurun atau justru meningkat, sampai gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, nyeri dada dan sebagainya.
Jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas, mungkin saja Anda sedang mengalami stress. Tetapi jangan khawatir, karena para ahli berpendapat bahwa stress dapat diatasi dengan pola makan sehat, jauhi rokok dan alkohol, lakukan latihan fisik (olahraga), tidur dan istirahat cukup serta jangan terlalu keras terhadap diri Anda.
Telah banyak hasil peneltian yang menunjukkan bahwa latihan fisik dapat menurunkan risiko gangguan mental. Jenis latihan fisik yang dapat Anda lakukan sangatlah bervariasi, salah satu di antaranya yang mudah dilakukan adalah senam otak. Berdasarkan hasil penelitian, senam otak dapat menurunkan stress emosional dan menjernihkan pikiran.
Senam otak atau brain gym ditemukan oleh seorang ahli dan pelopor dalam penelitian otak di Amerika yaitu Paul E. Denisson Ph D. bersama istrinya Gail E. Denisson yang merupakan seorang penari. Senam ini adalah gerakan-gerakan yang sederhana dan menyenangkan yang memanfaatkan seluruh fungsi otak dengan cara mengkoordinasikan tangan, mata , telinga dan seluruh tubuh. Brain gym merupakan serangkaian gerakan sederhana yang dapat menunjang kerjasama antara otak bagian kiri dan kanan
Berikut ini adalah gerakan-gerakan senam otak:
1. Cross crawl (gerakan silang)
Buka kedua kaki selebar bahu. Angkat lutut kanan hingga menyentuh siku kiri, kemudian sebaliknya. Lakukan 2 x 8 hitungan.
2. Hooks up
Silangkan pergelangan kaki, posisi pergelangan kaki kiri di depan pergelangan kaki kanan. Kemudian satukan kedua telapak tangan dan jalin jari-jari di depan dada secara menyilang. Lalu angkat tangan yang menyilang ke arah dagu. Lakukan tiap bagian selama 1 menit.
3. Lazy eight
Berdiri tegak menghadap satu titik setinggi mata. Kemudian tangan kiri menggenggam membuat angka 8 tidur. Titik tadi menjadi titik tengah angka 8 tidur tersebut. Lakukan hal yang sama dengan tangan kanan. Lakukan masing-masing 3 kali.
4. Putaran leher
Putar kepala perlahan dari satu sisi ke sisi yang lain sambil bernafas dalam. Lakukan dengan mata tertutup kemudian dengan mata terbuka. Putar kepala di posisi depan saja, setengah lingkaran dari kiri ke kanan dan sebaliknya. Lakukan 2x 8 hitungan.
5. Mengaktifkan tangan
Angkat tangan kanan lurus ke atas di samping telinga, tangan kiri menahan tangan kanan melalui belakang kepala. Buang nafas perlahan, aktifkan otot-otot dengan mendorong tangan ke empat jurusan (depan, belakang, luar dan dalam) sementara tangan yang satu menahann dorongan tersebut. Lakukan gerakan 2 x 8 hitungan. Lakukan pada tangan yang lain.
6. Luncuran gravitasi
Kedua tangan meraih punggung telapak kaki, posisi kaki disilangkan, kepala mencium lutut (atau semampunya). Lakukan selama 1 menit.
7. Memijat tulang selangka (Clavicula)
Sentuh bagian dada atas, tepatnya jaringan lunak di bawah tulang selangka kiri dan kanan tulang dada, lalu memijat dengan satu tangan, tangan yang lain memegang pusar. Lakukan selama 2 menit bergantian kanan dan kiri.
8. Pasang telinga
Pijat secara lembut daun telinga sambil menariknya ke luar, mulai dari ujung atas kemudian turun sepanjang lengkungan, berakhir di cuping, gunakan ibu jari dan telunjuk. Lakukan selama 1 menit.
Anda dapat melakukan gerakan-gerakan tersebut dua kali sehari untuk mengurangi stress sekaligus meningkatkan fungsi kognitif. Selamat mencoba.
KEPUSTAKAAN
Altaf et al, Emotional Stress Estimation in General Population, International Journal of Endorsing Health Science Research, Volume 2 Issue 1, June 2014.
Bhargava et al, A Study of Causes of Stress and Stress Management among Youth, IRA-International Journal of Management & Social Sciences, Vol. 11, Issue 03, June 2018.
Desiningrum, Modul Pelatihan Senam Otak Untuk Adiyuswa, Penerbit Fastindo, Semarang, 2018.
Martiana, The Improvement of Cognitive Function and Decrease the Level of Stress in The Elderly with Brain Gym, International Journal of Nursing and Midwifery, 2017.
Murdiyanti, Modul Latihan Senam Otak Pada Lansia Dengan Demensia, Akademi Keperawatan Yogyakarta, 2019.
Wahyudi dkk, Hubungan Kebiasaan Berolahraga Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Tahun Pertama, JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober, 2015.
WHO Regional Office for Europe, Motion for your mind: Physical activity for mental health promotion, protection and care, 2019.
200,885 total views, 13 views today